KAI Divre II Sumbar Pastikan Standar Keselamatan Tertinggi Lewat Sertifikasi Petugas Operasional - PAPARAZZI

Selasa, 18 November 2025

KAI Divre II Sumbar Pastikan Standar Keselamatan Tertinggi Lewat Sertifikasi Petugas Operasional

  

PADANG, SUMBAR | Keselamatan kembali menjadi sorotan utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat dalam mengelola pelayanan transportasi publik berbasis rel. Melalui program sertifikasi resmi untuk seluruh petugas operasional, KAI Divre II Sumbar menegaskan posisi bahwa perjalanan kereta api tidak hanya berkaitan dengan ketepatan waktu, tetapi menyangkut perlindungan nyawa masyarakat yang mempercayakan keselamatannya pada moda transportasi ini.

Kepala Humas KAI Divre II Sumatera Barat, Reza Shahab, menuturkan bahwa sertifikasi ini menjadi bukti bahwa seluruh sumber daya manusia yang bekerja di lapangan telah memenuhi standar kompetensi sebagaimana yang ditetapkan pemerintah khususnya Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Dengan demikian, setiap unsur operasional dinyatakan kompeten berdasarkan pengujian resmi, bukan sekadar pengalaman kerja semata.

Menurut Reza, KAI tidak ingin mengambil risiko sekecil apa pun ketika berbicara mengenai operasional kereta api. Seluruh tenaga yang terlibat dipastikan telah melalui proses uji kompetensi, pembinaan, evaluasi, serta penilaian secara bertahap. Dari data internal, tercatat hingga November 2025 sebanyak 84 petugas operasional KAI Divre II Sumbar telah resmi mengantongi sertifikasi dan diperkuat dengan komitmen pengujian ulang sebelum masa berlaku sertifikat habis.

Petugas bersertifikasi tersebut mencakup berbagai posisi vital mulai dari Awak Sarana Perkeretaapian atau masinis dan asisten masinis, Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), Pengawas Peron (PAP), Petugas Rumah Sinyal (PRS), Petugas Langsir (PLR), hingga Petugas Jaga Lintasan (PJL). Para petugas ini menjalankan fungsi yang saling mengisi dan menentukan layak tidaknya perjalanan kereta api dijalankan.

Reza menyampaikan bahwa masinis dan asisten masinis memiliki perhatian khusus karena mereka berhubungan langsung dengan armada. Sebelum bertugas, mereka diwajibkan mengikuti assessment yang diawasi Penyelia Masinis, termasuk pemeriksaan status sertifikasi. Jika masa berlaku sertifikat telah habis, maka mereka tidak diizinkan menjalankan perjalanan sampai proses pembaruan selesai. Ketentuan ini berlaku tanpa kompromi.

Ia juga menambahkan, validitas sertifikasi bukan sekadar formalitas administrasi, tetapi bagian dari sistem keselamatan berlapis. KAI Divre II Sumbar memahami bahwa kelalaian sekecil apa pun dapat berpotensi menjadi ancaman besar, terlebih dengan profil geografis dan kondisi jalur di Sumatera Barat yang menuntut ketepatan tinggi baik dari sisi teknis maupun mental petugas.

Selain sertifikasi, KAI juga melakukan evaluasi dan pengujian rutin untuk memastikan petugas memahami peraturan terbaru operasional kereta api. Hal ini merupakan bagian dari sistem pembelajaran berkelanjutan yang terus diperkuat sebagai langkah strategis perusahaan dalam meningkatkan keandalan transportasi yang unggul dan kompetitif.

Langkah ini sekaligus menjadi persiapan matang KAI Divre II Sumbar jelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang dan kebutuhan layanan yang jauh lebih sensitif terhadap aspek keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan pelayanan.

Reza memastikan bahwa sertifikasi petugas merupakan salah satu faktor penting untuk memastikan “zero compromise” terhadap kecelakaan atau gangguan perjalanan. Baginya, pelayanan prima bukan hanya dilihat dari keramahan dan fasilitas, tetapi juga dari kemampuan mengelola risiko dengan standar operasional tertinggi.

Di akhir penjelasannya, Reza menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi pondasi terbesar dalam membangun tren pelayanan berbasis keselamatan. Melalui sertifikasi berkala, pelatihan, pengawasan, dan sistem perbaikan yang terukur, KAI Divre II Sumbar berharap dapat memperkuat kepercayaan masyarakat bahwa moda transportasi ini merupakan pilihan yang aman, nyaman, profesional, dan layak diandalkan.

Langkah penguatan SDM ini sejalan dengan semangat perusahaan untuk terus melaju menghadapi perubahan, tantangan, dan kebutuhan transportasi publik modern di Indonesia. “Dengan sertifikasi, kita bukan hanya membuktikan kompetensi, tetapi juga menghormati kepercayaan publik yang telah memilih KAI sebagai moda perjalanan yang aman,” tutup Reza.

Catatan Redaksi

Rilis ini merupakan bentuk komunikasi resmi informatif berbasis pelayanan publik dan tidak mengandung unsur ajakan komersial. Seluruh isi berdasarkan pernyataan resmi pihak berwenang dan bertujuan memperkuat literasi keselamatan transportasi nasional.

Tim RMO

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda